Pada pertengahan tahun 1970-an Nancy meneliti warna aura manusia dan
memetakan artinya untuk menandai kepribadiannya. Tahun 1982 ia menulis
buku Understanding Your Life Through Color. Penelitian lanjutan untuk
mengelompokkan pola dasar perangai manusia, mendapat dukungan psikiater
Dr. McGreggor di San Diego University.
Fenomena “Anak Indigo”
belakangan ini menjadi perhatian para ilmuwan di Rusia. Majalah Journal
Trust Rusia pada 8 Desember 2005 lalu melaporkan, berdasarkan
penjelasan beberapa ilmuwan dari lembaga ilmu pengetahuan sosial Rusia,
diyakini bahwa di atas bumi saat ini telah muncul suatu species
“manusia baru” yang disebutnya sebagai ”Anak Indigo”.
Para ilmuwan
mengatakan mereka memiliki kekuatan supernormal, dapat melihat fenomena
ganjil, dan dapat meramal peristiwa yang akan terjadi. Ciri khas mereka
adalah berinteligensi tinggi, berintuisi tinggi, sangat sensitif dan
lain-lain. Dari gambar foto medan energi ditubuhnya ditemukan, warna
indigo tampak jelas sekali di tubuh mereka, sehingga disebut “anak
indigo”. Atas hal ini, sejumlah besar ilmuwan masih belum percaya.
Fenomena Baru anak indigo
Penelitian
di Rusia menunjukan bahwa sekitar 95 persen anak-anak yang lahir sejak
1994 tergolong “anak indigo”. Hal itu bisa dibuktikan melalui lingkaran
cahaya biru di sekeliling tubuh mereka.Fungsi organ dalam anak-anak ini
juga telah mengalami perubahan yakni sistem kekebalan tubuh mereka
lebih kuat beberapa kali lipat dibanding orang pada umumnya, kebal
terhadap penyakit, bahkan dapat melawan penyakit AIDS, dan DNA mereka
juga tidak sama.Para ilmuwan menduga, bahwa mungkin dikarenakan variasi
gen, ribuan warga di bumi sudah bukan tergolong “manusia lama” lagi,
sebuah spesies manusia yang baru sedang lahir, meskipun perkembangan
proses ini lamban namun diyakini benar-benar sedang muncul.
Ciri
khas psikologis dan perilaku “anak Indigo” ini sangat unik dan ganjil,
sehingga dengan demikian, mereka perlu pola pendidikan yang baru. Tidak
boleh mengabaikan permintaan mereka, jika tidak, mungkin dapat
mengakibatkan inteligensi dan pikiran species “manusia baru” ini
menjadi kacau. Mungkin mereka membuka sebuah perintis zaman yang baru,
sesuatu yang masib belum kita ketahui. Fenomena “anak indigo” ini
banyak terjadi di depan kita.
Ada beberapa kasus kemunculan “anak
indigo” di beberapa negara. Misalnya, di Latvia, ada seorang gadis
cilik yang cantik, ia suka menceritakan pemandangan dalam perjalanannya
di tengah alam semesta pada tengah malam. Saat ia berusia 5 tahun,
ayahnya dengan terheran-heran mendapati dirinya mengetahui banyak
pengetahuan tentang alam semesta. Meskipun ia tidak begitu percaya
dengan ucapan anaknya, namun ketika ia memperbaiki mobil tuanya, selalu
mendapat petunjuk dari gadis kecil itu. “Saya tidak tahu bagaimana ia
bisa mengetahuinya, tetapi ia selalu tahu bagian yang tidak beres
dengan mobilnya,” ujarnya.
Borische Tipikal “Anak Indigo”
Di
sebuah daerah di Rusia, pada 1997 lahir seorang bocah laki-laki yang
tidak lazim. Saat ibunya melahirkan dipagi hari yang cerah, segalanya
tampak sedikit ganjil. Ibunya mengatakan, “Semuanya terjadi begitu
cepat, hingga saat saya belum merasakan sakit apapun, Boriska sudah
lahir. Ketika suster memperlihatkan bayi itu kepada saya, bocah itu
justru menatap saya dengan tatapan seorang ginekolog, namun, saya tahu
bayi yang baru lahir tidak mungkin memusatkan perhatian pada hal
apapun,” demikian pengakuan Nadezhda Kipriyanovich, ibu Boriska.
Saat
ibu itu membawa Borische pulang ke rumah, diketahui anak ini semakin
tidak seperti biasanya. Ia hampir tidak pernah menangis juga tidak
pernah sakit, saat menginjak usia 8 bulan, ia sudah bisa mengucapkan
kata-kata secara utuh, tidak ada kesalahan dalam hal pengucapan maupun
tata bahasa. Begitu juga dalam memperlakukan mainan yang diberikan
ayahnya, ia juga bisa menggunakan prinsip geometri dan secara tepat
merakit kembali mainannya.
Saat Boris menginjak usia 2 tahun, ia
mulai mencoret-coret beberapa benda dengan warna biru dan lembayung.
Psikolog yang mendeteksi hasil corat-coretnya menyebutkan, mungkin ia
sedang mencoba melukis suatu lingkaran cahaya yang ditebarkan manusia.
Belum juga menginjak usia 3 tahun, ia sudah bisa menjelaskan sejumlah
pengetahuan yang berhubungan dengan fenomena alam semesta kepada orang
tuanya. Ibunya mengatakan, “Ia dapat menyebutkan semua nama planet
dalam sistem tata surya, bahkan nama satelit buatan; bahkan bisa
menghitung nama dan jumlah galaksi. Awalnya, saya merasa ini agak
mengerikan, saya berpikir apa anak saya bermasalah dengan jiwanya.
Namun, saya putuskan untuk memeriksa sejenak apakah nama-nama yang
disebutkan itu benar atau tidak, dan setelah saya menemukan sejumlah
buku astronomi, ternyata apa yang disebutkannya itu benar”.
Sehubungan
dengan kemampuannya itu, Borische menjadi populer di kampung
halamannya. Orang-orang sangat penasaran, bagaimana ia bisa mengetahui
begitu banyak hal tentang astronomi. Tidak lama kemudian, Boriska
kembali mulai menceritakan kejahatan yang dilakukan manusia. Ia bisa
menarik seseorang yang berjalan di jalan raya, dan memintanya agar
berhenti dan menjauhi narkotika, bahkan memberitahu pada laki-laki
dewasa yang hilir mudik, agar jangan membohongi istri sendiri. Peramal
cilik ini bahkan mengingatkan orang-orang mengenai bencana, wabah
penyakit dan lain sebagainya yang akan segera tiba di dunia manusia,
tindakan atau perilakunya yang ganjil ini membuat orang tuanya semakin
bingung.
“Kekuatan supranatural” atau Kelainan?
Ketika
musim panas 2005 ini, para ilmuwan dari lembaga penelitian radio dan
magnetis bumi dari akademi ilmu pengetahuan sosial Rusia berhasil
menangkap lingkaran cahaya di tubuh Boriska. Professor Vladislav
Lugovenko mengatakan, “Ia memiliki spektrum energi yang berwarna biru
tua (indigo), ini berarti bahwa ia adalah seorang yang bahagia dan
berinteligensi tinggi. Kemampuan otak manusia yang paling unik adalah
dapat menyimpan pengalaman, perasaan dan pikiran manusia serta sejumlah
informasi alam semesta. Bahkan ada beberapa anak malah dapat melukiskan
tentang ruang alam semesta”. Menurutnya, setiap orang bisa mengadakan
hubungan atau kontak dengan cakrawala melalui saluran rohani.
Professor
mengatakan di bawah bantuan alat khusus, tidak tertutup kemungkinan
dapat mendeteksi sejumlah kekuatan supranatural manusia yang terpendam.
Ilmuwan dari berbagai negara di dunia saat ini sedang melakukan
penelitian secara luas, mencoba menyingkap rahasia kekuatan
supranatural anak-anak. Ia menyatakan, “Jelas sekali Borris adalah
salah satu contoh tipikal “anak indigo”, ia mengemban misi khusus yang
mengubah planet kita. Di China, India, Vietnam dan negara lain di dunia
pernah melihat bocah seperti ini. Dan saya berani pastikan bahwa yang
menciptakan peradaban baru di masa yang akan datang pastilah mereka.”
Namun,
banyak juga ilmuwan yang bersikukuh dengan pendapat yang berbeda.
Menurut dunia ilmu kedokteran, anak-anak ini mungkin menderita “gejala
(penyakit) konsentrasi yang tidak terpusat”. Psikolog menyarankan,
perbanyak mendengar suara anak-anak, supaya mereka merasa dapat
diterima oleh kita, dengan demikian akan bisa secara efektif memecahkan
masalah “bocah biru” ini. Seorang penganut mistisisme yang terkenal di
Rusia, Drunwalo Melhisedek juga bersikukuh menganggap, bahwa kondisi
seperti ini mungkin disebabkan gen anak-anak sekarang mengalami mutasi,
sehingga menyebabkan reaksi khusus pada jiwa dan inteligensi anak-anak.
“Ini mungkin suatu pancaran berbentuk gelombang yang terpancar dari
tubuh kita sendiri, atau mungkin juga efek dari medan magnet bumi kita,
jadi setiap orang bisa saja menjadi “Anak Indigo”!demikian ujarnya.
Anak-anak
itu sebenarnya punya mekanisme pertahanannya sendiri. Ditanah air
Annisa, misalnya. Gadis kecil berusia 4,5 tahun ini tiba-tiba berbicara
dalam bahasa Inggris beraksen Amerika begitu ia bisa bicara pada usia
2,5 tahun. Padahal orang tuanya tidak berbahasa Inggris dengan baik.
Meski tampak menggemaskan, dalam banyak hal ia berbicara dan bersikap
seperti orang dewasa, bahkan menyebut dirinya ”orang Amerika” karena
”datang dari Amerika”. Nisa menyebut ibunya, Yenny bukan dengan
panggilan mama.
Kemampuan melihat dan mendengar Nisa sangat tajam
pada pukul 23.00 sampai dini hari. Tetapi kalau secara sengaja diminta
memperlihatkan kemampuannya, ia akan menolak dengan tidak
memperlihatkan kemampuan itu sehingga ia tampak seperti anak-anak
lainnya,” ujar Yenny. Kata sang ibu, Nisa tidak mudah bersalaman dengan
orang. Ia seperti tahu orang yang suka pergi kedukun atau memakai
jimat. Namun sebagai anak-anak Nisa juga suka menyanyi dan bermain.
Jenis
dan kemampuan anak indigo bermacam-macam. Meski memiliki kepekaan yang
kuat, kepekaan mendengar dan melihat sesuatu yang tidak didengar dan
dilihat orang kebanyakan, berbeda-beda gradasinya.
Mungkin Cita (9)
termasuk anak itu. Ini hanya salah satu kemampuan ”melihat” milik anak
yang selalu mendapat rangking di sekolah itu. Cita tahu kapan hujan
akan turun hari itu dan sebaliknya, meskipun mendung sudah
menggantung.”Ia menjadi teman dan penasihat kami, bapak-ibunya.
Disekolah, di keluarga besar kami, terasa ia menebarkan aura kedamaian
dan kebahagiaan. Anak itu sangat tenang dan pemaaf,” ujar ibunya, Ny
Dita.
Apa itu indigo ?
ISTILAH
indigo berasal dari bahasa Spanyol yang berarti nila. “Warna ini
merupakan kombinasi warna biru dengan ungu,” kata Dr Tb Erwin Kusuma,
SpKJ, psikiater anak dengan pendalaman di bidang kesehatan mental
spiritual, kepada GATRA.
Dikatakan indigo apabila punya
inderakeenam, IQ-nya di atas rata-rata, dan bijaksana.Tinggal
memoleskan saja. Dan, itulahyang kini tengah getol dilakukan diBarat.
Hingga, sekolah untuk anak indigosudah banyak bertebaran.Di Indonesia?
Itulah yang tengah dipikirkan oleh mereka yang sangat peduli pada
indigo, termasuk Dr Erwin. Jumlah anak indigo di Indonesia mungkin
belum mencapai ratusan. Tapi, dari sedikit itu, jika mendapat bimbingan
yang sempurna, diharapkan mereka kelak menjadi pemimpinmasa depan yang
arif bijaksana, humoris, dan cinta damai.
Ciri-ciri Anak Indigo
MENURUT
Erwin, anak indigo bisa ditandai cerdas dan kreatif. Dalam kondisi
sudah melewati biru. Hanya saja, saat ia lahir, jasmaninya kecil,tidak
sematang mental dan spiritualnya. Ciri-ciri lain yang mudah dikenali
adalah punya kemampuan spiritual tinggi. Anak indigo kebanyakan bisa
melihat sesuatu yang belum terjadi atau masa lalu. Bisa pula melihat
makhluk atau materi-materi halus yang tidak tertangkap oleh indra
penglihatan biasa. “Kemampuan spiritual semacam itu masuk dalam wilayah
ESP (extra-sensoryperception) alias indra keenam,” kataErwin.
Menurutnya, kemampuan ESP bisa menjelajah ruang dan waktu.
Ketika
tubuh anak indigo berada di suatu tempat, pada saat bersamaan, ia tahu
apa yang terjadi di lokasi lain. Itulah yang disebut kemampuan
menjelajah ruang. Ketika dia bicara sekarang, tentang suatu peristiwa
yang akan terjadi di masa mendatang, ini yang disebut menjelajah waktu.
Anak indigo biasanya banyak bertanya dan orangtuanya akan kewalahan
menjawab. Umpamanya, kenapa harus begini, kenapa harus begitu. Dia akan
merasa heran untuk beberapa hal, yang dirasa tak masuk akal. “Kenapa
harus sekolah berjam-jam? ”Jika orangtua tak mengerti bahwa anaknya
indigo, umumnya si anak cenderung memberontak, agresif, dan nakal. Tak
sedikit yang kemudian bentrok dengan kehendak orangtuanya. Jika
orangtua masih otoriter membatasi aktivitas spiritual anak indigo,
sianak pasti akan berontak. Karena itu, para orangtua mesti menjawab
imperesi-imperesi yang dikemukakan si anak.
Definisi “anak indigo”,
dikutip dari sebuah buku “Indigo Child” yang ditulis bersama Lee Carrol
dan Jan Tober. Dalam buku tersebut, ia menggunakan kata “indigo” untuk
melukiskan semua anak-anak baru yang memasuki bumi. Tetapi,
indigomenampakkan suatu sifat psikologis yang serba baru dan lain dari
yang lain, serta punya perilaku-perilaku yang sangat berbeda dengan
sebagaian besar ketakjuban seperti sebelumnya. Mereka mempunyai
keunikan yang sama, sehingga orang-orang yang saling berinteraksi
dengan mereka perlu mengubah sikap dan menyesuaikan pola pendidikan
anak-anak ini.
Berikut ini adalah 10 besar ciri khas “bocah Indigo” menurut Magnum dalam tulisan blognya :
1. Mereka mempunyai bau keturunan raja sejak lahir, dan kerap memanifestasikannya
2.
Mereka memiliki rasa “ini adalah tempat saya semestinya”, dan akan
merasasangat ganjl bila melihat orang lain tidak berpikir demikian
3. “Harga diri” bukan soal, mereka kerap memberitahu orang tua tentang “siapa mereka”
4. Mereka tidak akan melakukan hal yang spesifik, misalnya berbaris berurutan adalah suatu hal yang sulit bagi mereka
5. Terhadap hal yang kaku dan tidak memerlukan kreatifitas, ia merasa tidak terbiasa
6.
Baik di rumah atau sekolah, biasanya mereka dapat menemukan cara kerja
yang lebih baik, sehingga mereka dianggap sebagai perusak tata tertib
yang sudah berjalan
7. Biasanya mereka introvek (menyembunyikan perasaan), merasa tidak ada orang di dunia ini yang dapat memahami mereka
8. Mereka tidak pernah pelit terhadap kebutuhan pribadi
9. Kemampuan “mata batin” mereka secara umum sangat kuat, bisa langsung mengetahui permainan orang dewasa
10. Mudah hanyut dalam kecanduan dan kebiasaan jelek lainnya.
Dalam The Care and Feeding of Indigo Children, Jan Tobler menyebutkan sedikitnya 10 ciri anak indigo.
1. Non-kompromisits terhadap sistem yang berlaku. Seringkali mereka menemukan cara-cara yang lebih tepat
2. Suka menyendiri. Kadang sulit untuk bersosialisasi
3. Datang ke dunia dengan perasaan ingin berbagi
5. Memahami betul hak eksistensi dirinya di dunia ini. Mereka justru heran jika ada yang menolaknya
6. Merasa dirinya bukanlah yang utama.
7. Sulit menerima otoritas mutlak tanpa alasan
8. Sulit menunggu giliran
9. Tidak menyukai hal-hal ritual. Atau hal-hal yang tidak memerlukan pemikiran kreatif
10. Tidak merespons aturan-aturan yang kaku (misalnya: tunggu sampai ayah pulang)
11. Tidak malu untuk meminta apa yang dibutuhkannya.
Selain
itu, dalam buku The Indigo Children, Doreen Virtue, Ph.D, menyebutkan
pula beberapa karakteristik untuk mengidentifikasi anak-anak berbakat
khusus itu, yaitu: Sangat sensitif.
1. Energinya sangat berlebihan.
2. Mudah bosan.
3. Perlu orang dengan kondisi emosi yang lebih stabil dan nyaman untuk berada di sekelilingnya.
4. Mempunyai pilihan sendiri untuk belajar, terutama untuk membaca dan matematika.
5.
Mudah frustrasi. Sebab, umumnya mereka mempunyai banyak ide, namun
kurang sumber daya atau orang-orang yang dapat membantu mereka.
6. Belajar lewat cara eksplorasi.
7. Tidak bisa diam kecuali mereka menyatu dalam sesuatu hal yang sesuai dengan minatnya.
8. Mempunyai ketakutan seperti kehilangan atau ditinggal meninggal oleh orang yang dicintainya.
9. Jika pengalaman pertamanya mengalami kegagalan, mereka mungkin akan menyerah dan membuat blok pembelajaran secara permanen.
Mengapa terjadi anak indigo ?
Banyak
teori yang membahas masalah ini. Yang perlu diamati sesungguhnya apa
yang terjadi pada anak indigo ini, seperti kemampuan indra keenam/sixth
sense. Kemampuan ini sebenarnya bisa dipelajari dan dikuasai oleh orang
awam atau orang bukan indigo, jadi tidak semata-mata karunia Tuhan.
Getaran bumi yang sedemikian kuat membawa banyak perubahan. Salah
satunya adalah makin banyaknya terlahir anak berjiwa matang (old soul)
yang memiliki bakat khusus. Bagaimana mendidik agar mereka tidak merasa
tertekan dan aneh karena berbeda dengan teman-temannya? Gejala alam
rupanya tidak sedikit mempengaruhi hal-hal lain. Waktu yang berjalan
demikian cepat menjadi satu indikasi perubahan yang terjadi di bumi.
Selain
itu, munculnya anak-anak berbakat dengan jiwa tua atau old soul, juga
menjadi tanda perubahan bumi yang begitu cepat. Akhir-akhir ini kita
sering disentakkan oleh begitu banyaknya anak yang memiliki pola pikir
berbeda dengan anak seusianya. Daya nalar mereka cenderung dewasa,
padahal usianya belum mencapai belasan. Kali lain kita dikejutkan oleh
anak-anak yang memiliki indra keenam luar biasa tajam, sehingga si anak
sampai merasa dirinya tidak normal karena tidak sama dengan
teman-temannya. Fenomena lahirnya anak-anak berkemampuan lebih ini
sebenarnya sudah sejak lama ada. Sebastian Bach dan Albert Einstein
bisa dikategorikan sebagai anak indigo. Musik yang diciptakan Bach
disebut sebagai tipe musik anak indigo. Ia menciptakan musik sambil
melamun, sama seperti Einstein yang mendapat rumus saat sedang bengong.
Keberadaan anak-anak berbakat ini memang baru disadari sejak tahun
1990-an. Para ahli menyebut mereka indigo. Munculnya anak indigo,
menurut Tom, tak lepas dari pengaruh perubahan getaran bumi. Pada tahun
1970 sampai 1980-an, resonansi bumi sekitar 7,83 Hz. Di tahun 2000
menjadi 8,5-9 Hz, sedangkan di tahun 2004 sudah mencapai 13,5 Hz.
Secara metafisik, getaran bumi yang semakin cepat akan menimbulkan satu
fase, yang menyebabkan terjadinya kenaikan tingkat ke dimensi yang
lebih tinggi.
Secara teoretis, getaran bumi yang semakin cepat
akan membuat bumi semakin panas dan suhu ikut meningkat. Kenaikan ini
juga mengakibatkan perubahan yang cukup signifikan, sehingga
membutuhkan orang tertentu untuk menyeimbangkannya. Kelahiran anak-anak
berbakat inilah yang akan membantu getaran bumi berjalan lebih smooth,
lebih muLus. Kelahiran mereka ditujukan untuk mengubah tatanan dunia
supaya menjadi lebih nyaman. Anak indigo datang ke dunia dengan
berbagai misi. Cara yang diambil pun beraneka ragam. Bisa lewat
kesenian, pendidikan, ilmu pengetahuan, olahraga, ”Semua itu tergantung
misi mereka,? katanya. Anak indigo kebanyakan merupakan pendobrak suatu
tatanan yang salah. Karena bertugas meluruskan ketidakbenaran itu,
mereka umumnya lahir dengan tipe
Opini Psikolog
Psikolog
dari Universitas PadjadjaranBandung, Dra Sawitri Supardi Sadarjoen,
menyarankan kepada orang tua untuk “menormalkan” anak-anak ini.Sawitri
justru menyarankan untuk “menumpulkan”kemampuan si anak. Caranya?
Dengan memberi pengertian bahwa apa yang diketahui si anak itu
semata-mata faktor kebetulan karena si anak akan tersiksa dengan
kelebihan yang dimilikinya. Sawitri beralasan bahwa kemampuan itu akan
membuat anak menjadi tidak realistis dan malas. Tapi biasanya,
kelebihan anak indigo bisa menjelajah ruang dan waktu. Menurut
Soewardi, keajaiban anak indigo terjadi karena ada kesalahan dalam
kinerja otaknya. Atau dengan kata lain, sistem kerja otaknya terganggu.
Psikiater
anak dan remaja, Dr Tb Erwin Kusuma Sp.KJ(K), memastikan tidak ada yang
salah dengan anak indigo. Menurut dia, anak indigo itu normal. ”Mereka
cuma berbeda saja”,terangnya. Sebelum memulai praktik kedokterannya di
Klinik Pro-V di Jalan Letjen Soeprapto 60, Jakarta Pusat, Erwin
memaparkan apa itu anak indigo serta apa yang membedakan mereka.
Menyikapi terhadap pandangan bahwa anak indigo harus ditumpulkan
kemampuannya Erwin berpendapat tidak setuju dengan pandangan itu.
”Tidak betul itu. Anak indigo itu normal cuma beda saja. Tidak saya
rekomendasikan”. Tuturnya. Menurut dr Tubagus Erwin Kusuma SpKj,
anak-anak seperti itu semakin muncul di mana-mana didunia, melewati
batas budaya, agama, suku, etnis, kelompok, dan batas apa pun yang
dibuat manusia untuk alasan-alasan tertentu.Fenomena itu menarik
perhatian banyak pihak, karena dalam paradigma psikologi manusia,
anak-anak itu dianggap ”aneh”. Pandangan ini muncul karena selama ini
kemanusiaan telanjur dianggap sebagai hal yang statis, tak pernah
berubah. ”Padahal, semua ciptaan Tuhan selalu berubah,” ujar dr Erwin.
Sebagai
hukum, masyarakat cenderung memahami evolusi tapi hanya untuk yang
berkaitan dengan masa lalu.”Fenomena munculnya anak-anak dengan
kemampuan seperti itu merupakan bagian dari evolusi kesadaran baru
manusia, yang secara perlahan muncul di bumi, terutama sejak awal
milenium spiritual sekitar tahun 2000 yang disebut Masa Baru, The New
Age, atau The Aquarian Age.Semua ini merupakan wujud kebesaran Allah,”
tegasErwin.Fisik anak-anak indigo sama dengan anak-anak lainnya, tetapi
batinnya tua (old soul) sehingga tak jarang memperlihatkan sifat orang
yang sudah dewasa atau tua. Sering kali ia tak mau diperlakukan seperti
anak kecildan tak mau mengikuti tata cara maupun prosedur yang ada.
Kebanyakan anak indigo juga memiliki indra keenam yang lebih kuat
dibanding orang biasa. Kecerdasannya di atas rata-rata.
Menurut
Lanny Kuswandi, fasilitator program relaksasi di Klinik Prorevital,
mengutip dr Erwin, ”Ada tipe humanis, tipe konseptual, tipe artis, dan
tipe interdimensional. Pendekatan terhadap mereka juga berbeda-beda,”
sambungnya.
Namun karena dianggap ”aneh”, tak jarang diagnosisnya
keliru dan penanganannya lebih bersandar pada obat-obatan. ”Ada anak
indigo yang dianggap autis, ADHD (Attention-Deficit Hyperatictve
Disorder) maupun ADD (Attention Deficit Disorder). Padahal
tanda-tandanya berbeda,” sambung Erwin. Kekeliruan semacam ini juga
terjadi di AS, karena banyak ahli menganggap anak-anak itu menderita
”gangguan” yang harus dihilangkan.
Salah Kaprah Anak Indigo
Belum
pahamnya masyarakat tentang anak indigo menjadi penyebab belum
banyaknya terungkap anak indigo. Sebagian kalangan medis menyatakan
bahwa anak indigo mengalami kerusakan pada bagian otaknya. Namun Erwin
menegaskan bahwa indigo bukan penyakit. Badan Kesehatan Dunia (WHO),
kata dia, bahkan tidak mencantumkan indigo dalam international
classification of diseases. Lantaran indigo bukan penyakit tak perlu
dilakukan terapi untuk menyembuhkan anak indigo. ”Yang dibutuhkan
adalah pembinaan untuk anak, orang tua, guru supaya mengerti cara
menangani anak indigo”, terangnya lagi.Saat ini, lanjut Erwin,
Depdiknas misalnya tengah membuat panduan bagi guru reguler tentang
bagaimana menghadapi anak indigo. Buku panduan itu juga berlaku bagi
para guru home-schooling. Sejumlah anak indigo enggan bersekolah di
sekolah biasa. ”Program ini direncanakan dibuat dalam jangka panjang.
Nantinya akan ada sekolah khusus anak indigo. Tujuannya sebagai tempat
bagi guru dari luar daerah untuk memahami seperti apa anak indigo itu”,
terangnya lagi.
Peran orangtua
perlunya para orangtua yang anaknya indigo untuk bersatu.
Paling tidak, mereka bisa melakukan sharing soal jurus terbaik
menangani anak-anak indigo. Di Jakarta sendiri ada indigo sharing club.
”Penanganan yang benar terhitung penting demi perkembangan anak”, kasus-kasus anak indigo yang
frustasi lantaran mereka gagal beradaptasi dengan lingkungan. , anak indigo yang lahir di tengah keluarga yang mengerti
kondisinya justru akan banyak berguna buat orang lain. Seperti membantu
menyembuhkan penyakit lewat tenaganya. Inilah yang dilakukan Bagus
Torasanto. Belum lama, cerita Bagus kepada Republika, ia mengobati
seorang kawan ibunya yang diduga tengah didera masalah psikis. Entah
mengapa, inspirasi pengobatan selalu datang usai shalat. Anehnya lagi,
tangan Bagus seolah bergerak sendiri memegang kepala teman ibunya itu.
Sekonyong-konyong rasa nyeri dari kepala itu pun hilang.
1 komentar:
24 Mei 2012 pukul 01.28
good.akhirnya dapat juga info tentang indigo
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar!...